Rabu, 3 Februari 2010

HATI..SEJAUH MANA PUTIHMU...

KAIN PUTIH.......
Ayah : Nah! ayah berikan kamu sehelai kain putih untuk kamu ..
Anak : Terima kasih ayah.... tapi kenapa ayah berikan kain putih ini kepada saya
Ayah : Jagalah dia baik2 ,bawalah ia kemana2 pun kamu pergi dan andainya ayah masih hidup menjelang umur kamu yg ke 40 tunjukkan kembali kain ini kepada ayah.
Anak : Baiklah ayah

Masa berlalu dengan pantas.... kini si anak tadi sudah dewasa..... menjelang umur si anak 40tahun maka dia pergi menziarah ayahnya yang sedang sakit dan menunjukkan kain putih pemberian ayahnya dulu....siayah melihat kain tersebut telah kusam, tidakterurus, bertompok kelabu, tompok gelap tidak seperti keadaan semasa kain tersebut diberikan kepada anaknya dahulu.....

Ayah : 'kamu tahu aiman..... apakah maksud pemberian kain putih ini dahulu kepada mu'
Anak :. 'sebagai amanah ayah untuk aiman jaga dan bawa kemana2 aiman pergi seperti mana ayah pesan dulu.
Ayah : betul..tapi kenapa keadaannya tidak seputih dulu?
Anak : 'memanglah ayah....keadaan masa dan persekitaran tempat telah membuatkan kain itu kotor dan tidak seperti sebelumnya' 'Tapi ayah.....kenapa ayah minta aiman tunjukkan semula kain ini kepada ayah setelah aiman berusia 40 tahun?'
Ayah : aiman.....usia 40 tahun adalah permulaan perjalanan hidup seorang mukmin dan umur ini adalah permulaan perjalanan seseorang itu menuju kejayaan ataupunkehancuran....' umur 40 tahun juga menandakan seseorang itu telah matang dan boleh menerima sesuatu buah fikiran dengan tenang danbersedia. 'Kain putih itu ..... ibarat IMAN dan kita......anugerah ALLAH yang sangat bersih dan suci diamanahkan kita supaya membawa kemana2 menjaga dan memeliharanya dari kekotoran. ......selama hayat kita hingga kita harus memulangkan semula hak ALLAH apabila kita dipanggil menghadapNya satu hari nanti.....apakah nanti kain itu akan seperti keadaan asalnya bersih dan putih atau bagaimana?'

Anak : 'tapi ayah...mana mungkin seperti keadaan asalnya'
Ayah: 'betul! tapi adakah kita berusaha untuk menjaga kain tersebut? Selamatkan ia dari kekotoran?...
Anak: 'Bagaimana nak selamatkan dari kekotoran?’
Ayah: ’hmmmm...bilaslah kain itu dengan wudukmu, bilaslah lagi 5 kali sehari sebagaimana kamu mengambil wuduk sehingga hilang kekotorannya, sempurnakan segala rukun yang wajib baginya jika masih ada tompok kotornya bilaslah pula denganzikir, sunatnya, taubatnya... umpama sabun dan pewangi ulangilah lagisetiap hari'.
Anak: 'ayah bagaimana kalau masih tertinggal juga kotornya'
Ayah: 'itulah 'nar' - bermaksud apineraka......' na'auzubillah....
Tercenang si anak mendengarnya...

Kesimpulan taskirah :IMAN itu seperti sehelai kain putih setiap hari hendaklah dipelihara,janganlah dikotorkan, dilemparkan, di sepah-sepahkan hingga akan mengotorkan kain tersebut...jika kotor, bersihkanlah semula, kotor lagi bersihkan lagi begitulah.hingga kita di panggil semula kepadaNya untuk memulangkan kain putih tersebut.....kalau masih bersih (sungguh pun tidak seperti asal) alhamdullilah, insyallah rahmat ALLAH
meliputi, tetapi AWAS jika langsung tercemar mana mungkin kemuliaan itu akan dicapai.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan